Pancakaki |
Pancakaki adalah istilah yang berasal dari budaya Sunda yang merujuk pada sistem silsilah atau urutan keluarga. Dalam konteks ini, pancakaki menggambarkan hubungan antar anggota keluarga, baik dari garis keturunan ayah maupun ibu. Pancakaki tidak hanya berfungsi sebagai daftar nama, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai penting dalam masyarakat Sunda, seperti kebersamaan dan penghormatan terhadap leluhur. Pancakaki tidak hanya berfungsi sebagai daftar nama, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai penting dalam masyarakat Sunda, seperti kebersamaan dan penghormatan terhadap leluhur.
Pancakaki biasanya disusun untuk menunjukkan urutan keturunan secara jelas. Dalam masyarakat Sunda, istilah-istilah yang digunakan dalam pancakaki termasuk
1. Bapa: Ayah
2. Indung: Ibu
3. Aki: Kakek
4. Nini: Nenek
5. Incu: Cucu
6. Buyut: Merujuk pada keturunan ketiga, yaitu anak dari incu (cucu).
7. Bao: Merupakan istilah untuk keturunan keempat, yaitu anak dari buyut.
8. Janggawaréng: Istilah untuk keturunan kelima, yaitu anak dari bao.
Saya akan menjelaskan Silsilah keluarga saya dalam bahasa Sunda , berikut penjelasannya:
Pancakaki ti Indung |
1. Kuring: Susi Rahmawati
2. Indung: Lala Komalasari
3. Nini: Eneh
4. Aki: Masdi
5. Buyut ti Nini:
• Uyut Adria - Uyut Satimah
Buyut ti Aki:
• Uyut Wirta - Uyut Ipi
6. Bao ti Uyut Satimah:
•Bao Husen - Bao Indeung
Bao ti Uyut Adria:
• Bao Saptar - Bao Ite
Pancakaki ti Bapa |
1. Kuring: Susi Rahmawati
2. Bapa: Adeng Sanusi
3. Nini: Emin
4. Aki: Maman
5. Buyut ti Nini:
• Uyut Hamim - Uyut Icih
Buyut ti Aki:
• Uyut Wihatma - Uyut Arsah
6. Bao ti Uyut Arsah:
• Bao Hano - Bao Cinah
Bao ti Uyut Wihatma:
• Bao Wira - Bao Titi
7. Bao ti Uyut Hamim:
• Bao Alhani - Bao Icih
Bao ti Uyut Icih:
• Bao Usa - Bao Halimah
8. Janggawareng ti Bao Halimah:
• Janggawareng Endan - Janggawareng Oneng